TOBULUNG -- Selama ini proses pengelolaan barang RSUD Sawerigading masih banyak dilakukan secara manual. Sehingga mengakibatkan ketidakakuratan data, keterlambatan informasi ketersediaan barang, potensi selisih stok, serta terbatasnya kemampuan monitoring oleh pimpinan.
Berangkat dari hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi dan Kepegawaian RSUD Sawerigading, Ceria Amaliya SKM MKes mengisiasi penerapan aplikasi "Sipakalebbi" yang merupakan singkatan "Sistem Integrasi Pengelolaan Aset dan Persediaan Rumah Sakit yang Kolaboratif, Akuntabel, Efisiensi dan Berbasis Digital".
Hal tersebut disampaikan Ceria pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Sipakalebbi di Aula RSUD Sawerigading pada Jumat, 28 November 2025 lalu.
"Melihat kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas RSUD Sawerigading mengembangkan aksi perubahan Sipakalebbi Digital. Sisitem ini diharapkan mampu mengatasi tantangan operasional dan memperkuat transformasi digital rumah sakit," katanya.
Hal ini bertujuan dalam mewujudkan tata kelola aset dan persediaan yang tertib, cepat, dan transparan. Menyediakan informasi ketersediaan barang secara real-time dan akurat. Mempercepat proses permintaan, distribusi, dan pelaporan barang.
Serta memperkuat koordinasi lintas unit dan PD terkait dalam pengelolaan aset dan persediaan. Membangun budaya kerja digital di lingkungan RSUD